Cerita Dewasa - Seks Darurat Di Kampus

Cerita Dewasa -  Jumadi adalah karyawan penjaga kampoes seboeah pergoeroean tinggi swasta beroesia pertengahan limapoeloeh. Sosoknya sedang dgn toeboeh loemayan berisi, parasnya jaoeh dari tampan, hitam dan agak bopengan, matanya poen tjekoeng ke dalam berkesan ngantoek. Masa laloenya bisa dibilang kelam, doeloenya dia adalah seorang penjahat yg ditakoeti dan beberapa kali keloear masoek penjara, bekas loeka sepanjang sejengkal di dadanya adalah hasil pertaroengan antar geng doeloe. Tampangnya yg seram dan tak bersahabat itoe, ditambah masa laloenya yg seram ploes sifat penyendirinya memboeatnya seringkali dipandang rendah oleh mahasiswa, dosen, maoepoen sesama rekan karyawan di kampoes itoe.


Dia tetap menjalankan toegasnya dgn rapi tanpa mempedoelikan omongan orang-orang di sekitarnya. Bekerja di lingkoengan itoe memboeatnya sering menelan loedah melihat tingkah polah para mahasiswi tjantik dan dosen-dosen moeda yg berpakaian seksi memperlihatkan paha moeloes, poesar, maoepoen belahan dada mereka dgn pakaian berleher rendah, joega sesekali dia memergoki beberapa diantaranya berhoeboengan badan di areal kampoes seperti mobil, toilet, roeang koeliah, dan lain-lain. Semoea itoe dia anggap sebagai hiboeran semata sampai soeatoe ketika naloeri jahat dalam dirinya kembali moentjoel ketika dia menemoekan seboeah tjameraphone yg tertinggal di kelas. Benda itoe diambil dan dipelajarinya, sebentar saja dia soedah paham penggoenaannya teroetama tjara pengambilan gambar dan merekam video klip. Dari sinilah moentjoel niat jahat oentoek membalas segala perlakoean yg selama ini dia terima dan mewoejoedkan angan-angannya menikmati toeboeh para wanita tjantik di kampoes dgn tjara memeras mereka dgn foto-foto memaloekan yg bisa dia ambil dgn alat itoe.

Hari itoe, Jumadi moelai menyeleksi siapa yg akan dijadikan mangsa pertamanya. Dia bingoeng menentoekan pilihan karena begitoe banyak gadis-gadis tjantik disana baik dari kalangan mahasiswi maoepoen dosen, dan kesempatan oentoek mengambil gambar poen perloe momen yg tepat. Keberoentoengan berpihak padanya ketika sore jam limaan dimana kampoes moelai sepi, dia menemoekan sepasang moeda-moedi yg sedang berasyik-masyoek di roeang senat. Jendela roeangan itoe ditjat sebagian, tapi jika berjinjit sedikit maka kita akan bisa mengintip ke dalam melaloei bagian yg tak bertjat. Di atas sofa nampak Stella dan Leo (kedoeanya mahasiswa fakoeltas ekonomi) sedang beradegan panas saling melepas hasrat birahinya. Pakaian kedoeanya soedah tersingkap sana-sini, Leo soedah melepaskan tjelana panjangnya dan menindih toeboeh Stella yg soedah setengah boegil dgn pakaian dan bra tersingkap dan tinggal memakai tjelana dalam saja, tjelana panjang Stella soedah tergeletak di lantai.

“Mmhhh…eenngghhh !” desah Stella sembari meremasi ramboet Leo ketika pemoeda itoe mengisapi boeah dadanya

Tangan Leo merayap ke bawah dan menyoesoep ke balik tjelana dalamnya sehingga pada tjelana dalam itoe nampak goempalan yg bergerak-gerak. Dgn gemetaran, Jumadi mengeloearkan tjameraphone itoe dari sakoe tjelananya dan moelai mengarahkan lensanya ke arah pasangan yg sedang bermesraan itoe. Dgn sabar dan hati-hati, direkamnya adegan demi adegan dalam bentoek foto maoepoen video klip. Sembari mengambil gambar, tangan satoenya tak bisa menahan diri mengotjok kemaloeannya yg soedah mengeras dari loear tjelana. Ketika mereka soedah maoe selesai dan hendak keloear dari roeang itoe, Jumadi poen segera pergi dari sitoe, rentjananya dia akan segera menjalankan aksinya setelah itoe, tapi saygnya kedoea moeda-moedi itoe poelang bersama, lagi poela lebih baik sabar menoenggoe besok agar gadis itoe soedah bersih dan segar kembali dari sisa-sisa persetoeboehannya, demikian pikirnya.

Malamnya, Jumadi menikmati gambar-gambar dan video klip yg diambilnya baroesan sembari mengotjok kemaloeannya, selain itoe dia joega memikirkan waktoe yg tepat oentoek mengerjai Stella besoknya. Keesokan harinya, setelah beberapa waktoe mentjari orang yg ditoenggoe, Jumadi akhirnya menemoekan gadis itoe sedang mengikoeti koeliah di seboeah kelas. Tak maoe kehilangan boeroeannya, dia teroes memboentoeti diam-diam dan menoenggoe waktoe oentoek berbitjara dgnnya. Stella nampak begitoe tjantik hari itoe, dia memakai pakaian ketat warna merah yg mentjetak bentoek toeboehnya dipadoe dgn rok jeans seloetoet, ramboetnya yg hitam sedada itoe diikat ke belakang memperlihatkan lehernya yg jenjang dan poetih moeloes. Tahoen ini dia memasoeki oesianya yg ke-21, anak seorang pemilik toko emas ini selaloe berdandan modis tapi tak norak, sehingga termasoek salah satoe boenga di kampoes ini. Leo, pemoeda yg kemarin bertjinta dgnnya adalah senior satoe angkatan diatasnya, beloem sampai seboelan Leo menyatakan tjintanya dan diterima dgn moeloes.

Waktoe itoe adalah jam satoe siang di basement parkir, Stella baroe saja melemparkan tas dan diktat koeliahnya ke dalam mobil dan hendak masoek ke kemoedi ketika terdengar Jumadi, si penjaga kampoes itoe moentjoel dan menyapanya dari belakang.

“Siang Non !! Soedah maoe poelang ya !” sapanya dgn soeara pelan
“Hadoeh…ngagetin aja bapak ini, ada apa sih Pak !” jawabnya agak ketoes sembari mengeloes dada.
“Hehe…anoe non, bapak tjoema maoe ngasih liat sesoeatoe boeat non yg sepertinya penting” jawabnya dgn terkekeh.
“Apan sih Pak, tjepetan deh saya maoe poelang nih !”
Jumadi poen mengeloearkan HP-nya dan memperlihatkan file-file gambar itoe kepada Stella. Betapa kagetnya gadis itoe, ekspresi parasnya seperti melihat setan, poetjat dgn moeloet ternganga begitoe melihat gambar pertama yg ditoenjoekkan yaitoe dirinya sedang mengoeloem kemaloean Leo kemarin sore, disoesoel gambar-gambar berikoetnya yg semoea berisi adegan syoer dirinya bersama kekasihnya itoe.

“A-a-apa-apaan ini Pak, apa…apa maksoednya semoea ini !?” tanyanya terbata-bata dgn ekspresi kebingoengan bertjampoer kaget.
“Hehehe…bagoes yah non ? kalo saya tjetak fotonya gimana non ?” paras Jumadi menyeringai mesoem
“Koerang ajar, apa sebenernya maoe Bapak ?” Stella menjadi geram sehingga hampir berteriak, keringat moelai menetes di dahinya.
“Ssttt…ssssttt…jangan keras-keras dong non, nanti yg lain denger gimana” Jumadi mengatjoengkan teloenjoek di depan hidoengnya dgn tetap tjengengesan, “nah, gimana kalaoe kita bitjarakan di goedang sana aja deh, biar lebih enak !” katanya lagi dgn pandangan ke arah seboeah pintoe di salah satoe pojok basement itoe. Stella tak bisa berkata-kata lagi, jantoengnya berdebar kentjang dan toeboehnya panas dingin, namoen karena tak ada jalan lain dia terpaksa mengikoeti saja Jumadi yg terlebih dahoeloe berjalan ke roeang itoe.

Roeang itoe tak begitoe besar, diterangi lampoe neon 10 watt, seboeah tangga lipat tersandar di dinding diantara setoempoek barang bekas, joega terdapat seboeah rak yg berisi kaleng-kaleng tjat, tiner, dan matjam-matjam peralatan. Setelah kedoeanya masoek, tjerpensex.tjom Jumadi menyalakan lampoe dan menggeser slot pintoe memboeatnya terkoentji dari dalam. Stella begitoe terkejoet dan tersentak kaget begitoe merasakan bokongnya diraba dari belakang, dia langsoeng berbalik dan menepis tangan Jumadi.

“Ahhh…koerang ajar, jangan keterlaloean ya Pak !!” bentaknya marah
“Ahahaha…ayolah Non, kemarin joega Non nafsoe banget kan ?” seringainya “lagian apa Non poenya pilihan lain boeat ngejaga rahasia ini” mimiknya moelai serioes.
“Ok…ok Pak, gimana kalaoe Bapak bilang aja maoe berapa, pasti saya kasih” Stella soedah demikian panik sampai-sampai soearanya gemetaran.
“Ooohh…oeang, dasar orang kaya, saya selama kerja disini ngerasa tjoekoep-tjoekoep aja kok Non, tanpa anak istri yg perloe dibiayai, yg soesah didapat itoe ya kesempatan oentoek mentjitjipi tjewek seperti Non ini” sembari menatapnya dalam.

Stella benar-benar kehabisan akal, dia tak tahoe haroes bagaimana lagi. Dia merasa jijik oentoek melayani lelaki yg seoemoeran ayahnya ini yg joega dari statoes dan ras yg berbeda, tapi nampaknya tak ada pilihan lain oentoek menoetoepi skandalnya ini, jangankan foto, beritanya yg tersebar saja soedah tjoekoep memboeatnya jadi bahan goenjingan sekampoes, kedoea tangannya terkepal keras menahan emosi.

“Sekarang ya terserah Non aja, bapak ga maoe maksa kok, kalo non ga maoe silakan pergi, kalaoe setoejoe silakan non doedoek disini biar kita bisa beroending lagi”kata Jumadi sembari mengambil koersi lipat yg lapisan koelitnya telah sobek, dibentangkannya koersi itoe di dekat Stella yg masih tertegoen. Akhirnya dgn berat hati, Stella poen menghempaskan bokongnya ke koersi itoe.

“Nah gitoe dong baroe anak manis, pokoknya asal Non noeroet, saya jamin rahasia ini aman”

Kemoedian Jumadi memboeka resoelting tjelananya dan menyemboellah kemaloean yg soedah mengeras itoe di depan paras Stella. Matanya melotot melihat kemaloeannya yg hitam beroerat dgn oejoengnya disoenat menyeroepai jamoer serta jaoeh lebih besar daripada milik kekasihnya.

“Gede kan Non, pasti poenya patjar Non ga segede gini kan !” katanya dgn bangga memamerkan senjatanya itoe. “Nah, ayo Non sekarang servisnya mana !”
Dgn tangan gemetar, dia moelai meraih kemaloean itoe dan mengotjoknya pelan.
“Servis moeloetnya mana Non, masa tjoema tangan doang sih !” soeroehnya tak sabar

Pelan-pelan, Stella memajoekan parasnya sembari memandangnya jijik, dia melanjoetkan kotjokannya sembari menyapoekan lidahnya pada kepala kemaloean itoe dgn ragoe-ragoe, sehingga Jumadi jadi goesar.

“Heh, apa-apaan sih, disoeroeh pake moeloet malah tjoema pake lidah disentil-sentil gitoe !” bentaknya
“gini nih yg namanya pake moeloet !” seraya menjambak koentjir ramboet Stella dan menjejalkan kemaloeannya ke dalam moeloetnya.

“Mmmhhppphh…!!” hanya itoe yg keloear dari moeloet Stella yg telah dijejali kemaloean, air mata menetes dari soedoet matanya.

Moeloet Stella yg moengil itoe memboeatnya tak bisa menampoeng seloeroeh batang itoe, ditambah lagi baoe yg keloear dari benda itoe menambah siksaannya.

“Ayo, yg bener nyepongnya, kemaren kan hebat ke patjarnya, kalaoe gak moeasin rahasianya ga Bapak jamin loh !”

Jumadi mendesah merasakan belaian lidah Stella pada kemaloeannya serta kehangatan yg diberikan oleh loedah dan moeloetnya. Pertama kalinya sejak dipenjara belasan tahoen yg laloe dia kembali menikmati kehangatan toeboeh wanita. Stella sendiri walaoepoen merasa jijik dan kotor, tanpa disadari moelai terangsang dan moelai mengoeloem benda itoe dalam moeloetnya.

“OEoehhh…gitoe Non, enak…mmmm !” goemamnya sembari memegangi kepala Stella dan memajoe-moendoerkan pinggoelnya.


Stella merasakan parasnya makin tertekan ke selangkangan dan boeah pelir Jumadi yg berramboet lebat itoe, kemaloean di dalam moeloetnya semakin berdenyoet-denyoet dan sesekali menyentoeh kerongkongannya. Sekitar sepoeloeh menit lamanya dia haroes melakoekan hal itoe, sampai Jumadi menekan kepalanya sembari melengoeh panjang.

“Ooohh…keloear nih Non, isep…awas kalo dimoentahin, sekalian bersihin kontolnya !” perintahnya dgn nafas memboeroe.

TJairan poetih kental itoe menyemboer deras di dalam moeloetnya dan maoe tak maoe, Stella haroes menelannya, rasanya yg asin dan kental itoe memboeatnya hampir moentah sehingga tersedak. Beberapa waktoe kemoedian baroelah semprotannya melemah dan berhenti. Stella langsoeng terbatoek-batoek begitoe Jumadi mentjaboet kemaloean itoe dari moeloetnya. Nafasnya terengah-engah mentjari oedara segar, air mata telah mengalir membasahi paras tjantiknya.

“Soedah…tjoekoep ya Pak, saya mohon lepaskan saya !” Stella memohon.
“TJoekoep apanya Non, baroe joega pemanasannya, pokoknya dijamin poeas deh Non !” oejar Jumadi sembari berjongkok di depannya, tangannya meraih oejoeng bajoe Stella hendak menyingkapnya.
“Jangan…jangan Pak, saya mohon !” oetjapnya mengiba sembari menahan tangan Jumadi yg akan menaikkan bajoenya.

Namoen tenaganya tentoe saja kalah dari lelaki setengah baya itoe yg menepis tangannya dan langoeng menyingkap pakaian sekaligoes bra hitam di baliknya. Kini moeloet Jumadi dgn rakoes menjilat dan menyedot poeting Stella yg merah dadoe itoe, setelah beberapa waktoe tangannya yg menggeraygi boeah dada yg lain moelai toeroen ke bawah mengeloes paha moeloesnya laloe menyoesoep masoek ke roknya. Di dalam rok, tangan kasar itoe menjejahi kemoeloesan paha dalam Stella sebeloem akhirnya menjamah selangkangannya yg masih tertoetoep tjelana dalam.

Stella hanya bisa pasrah menerima perlakoean itoe, dia mendesah dan sesekali terisak waktoe tangan itoe moelai meraba-raba kemaloeannya dari loear. Rasa geli memboeatnya mengatoepkan kedoea belah pahanya sehingga tangan Jumadi terjepit diantara kemoeloesan koelitnya. Hal ini memboeatnya semakin bernafsoe, dia moelai menyoesoepkan jari-jarinya melaloei pinggiran tjelana dalam itoe dan menyentoeh bibir kemaloeannya yg telah betjek.TJerpen Sex

“Hehehe…nangis-nangis tapi ikoet konak joega !” ejeknya sembari nyengir lebar ketika merasakan daerah kewanitaan Stella yg basah itoe.
Kemoedian dgn mengaitkan doea jari, ditariknya lepas tjelana dalamnya yg joega warna hitam itoe, laloe diangkatnya joega roknya sehingga kini angin menerpa toeboeh bagian bawah yg telah terboeka itoe.
“Boeka kakinya Non !” perintahnya pada Stella yg merapatkan pahanya dgn rasa maloe yg mendalam.
“Boeka ga…ataoe fotonya saya sebarin !” katanya lagi dgn lebih keras.

Dgn amat terpaksa, Stella moelai memboeka pahanya perlahan-lahan memperlihatkan kemaloeannya yg berramboet tjoekoep lebat kepada Jumadi yg berjongkok di depannya. Dia menggigit bibir dan memejamkan mata, tak pernah terbayg olehnya akan melakoekan hal ini di depan lelaki seperti itoe.

“Wah…oedah lama sekali Bapak gak ngerasain yg satoe ini !” katanya sembari menatapi daerah pribadi itoe dan mengeloesnya.

Tak lama kemoedian Jumadi poen meloemat kemaloeannya dgn ganas, diserangnya setiap soedoet kemaloean itoe moelai dari bibir hingga klitorisnya disertai gigitan-gigitan ketjil, tangan kanannya meraih boeah dadanya dan meremasinya, sedangkan yg kiri meneloesoeri kemoeloesan pahanya.

“OEh…oehh…jangan…soedah, ahhh… !” desah Stella dgn toeboeh menggeliat-geliat menahan rasa geli yg bertjampoer nikmat loear biasa itoe, soeatoe perasaan yg tak bisa ditahannya lagi.

Toeboeh Stella telah basah oleh keringat, parasnya memerah dan nafasnya makin memboeroe. Mendadak dia merasakan ramboet koedoeknya merinding semoea, setjara reflek dia merapatkan kedoea pahanya mengapit kepala Jumadi karena seboeah sensasi dahsyat, ternyata Jumadi membenamkan lidahnya pada bagian yg lebih dalam dari kemaloeannya, dia merasakan dinding kemaloeannya menjepit lidah Jumadi. Selain itoe dia joega merasakan poetingnya makin mengeras karena teroes dipilin dan dipentjet-pentjet oleh Jumadi. Poeas bermain-main dgn kemaloean itoe, Jumadi mengangkat toeboeh Stella bangkit berdiri, kini posisi mereka berhadap-hadapan. Tanpa perlawanan berarti Jumadi meloetjoeti pakaian dan bra-nya. Yg tersisa di toeboehnya tinggal rok yg telah tersingkap ke atas dan sepatoe haknya, sementara Jumadi masih memakai pakaian dan seragam karyawannya yg kantjingnya terboeka sebagian tetapi tanpa tjelana. Diangkatnya paras Stella yg tertoendoek, ditatapnya sejenak dan disekanya air mata yg mengalir sebeloem dgn tiba-tiba meloemat bibir moengil itoe dgn ganas.

Mata gadis itoe membelakak menerima serangan kilat itoe, dia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mendorong dada Jumadi, namoen sia-sia karena Jumadi memeloeknya begitoe koeat dgn tangan satoenya memegangi kepalanya. Lidahnya mendorong-dorong dan menjilati bibirnya, ditambah lagi tangannya merabai koelit poenggoeng dan bokongnya menyebabkan Stella makin terangsang sehingga bibirnya moelai memboeka membiarkan lidah Jumadi masoek menyerboe rongga moeloetnya. Beberapa waktoe kemoedian Jumadi merasakan badan Stella soedah lebih rileks dan tak meronta lagi, maka diapoen melepaskan pegangannya pada kepala Stella agar bisa menjamah daerah lainnya. Tanpa sadar. Stella poen merespon permainan lidah Jumadi walaoepoen awalnya baoe moeloet Jumadi terasa tak nyaman baginya, sekalipoen noeraninya mengatakan tidak, dia tak bisa menahan gelombang birahi yg menerpanya, terlebih waktoe itoe tangan Jumadi sedang menggeraygi segenap penjoeroe toeboehnya.

Kedoea telapak tangan kasar itoe berhenti di bokongnya dan masing-masing mentjaplok satoe sisi. Dirasakannya kedoea bongkahan daging itoe, bentoeknya padat berisi dan boelat indah karena memang sebagai anak dari kalangan berada, Stella merawat benar toeboehnya dgn fitness dan diet. TJioeman Jumadi makin merambat toeroen ke leher jenjangnya laloe dia memboengkoekkan badan agar bisa mentjioemi boeah dadanya. Stella soedah tak bisa menahan diri lagi, birahi telah memboeyarkan akal sehatnya. Lagipoela yg pernah menikmati toeboehnya boekan tjoema bajingan toea ini dan Leo, kekasihnya, sebeloemnya dirinya pernah terlibat one night stand dgn beberapa lelaki dan joega mantan patjarnya semasa SMA, yg membedakannya dgn lelaki-lelaki lain tjoema statoes sosial, ras, dan perbedaan oesia yg mentjolok. Jadi oentoek apa lagi menahan diri dan jaga image, toh soedah telanjoer basah, jadi sebaiknya toentaskan saja agar masalah selesai, demikian yg terlintas di benaknya.

Dari leher moeloet Jumadi toeroen lagi ke dadanya, dia memboengkoek agar bisa menyoesoe dari boeah dada beroekoeran 32B yg montok itoe. Dijilatinya dgn liar hingga permoekaan boeah dada itoe basah oleh loedahnya, terkadang dia joega menggigiti poetingnya memberikan sensasi tersendiri bagi Stella. Tangan satoenya toeroen meraba-raba kemaloeannya dan memainkan jarinya disitoe menyebabkan daerah itoe makin berlendir.

“Pak…Pak…ga maoe…ahh-ah !” desahnya antara menolak dan menerima.

Sembari teroes memainkan jarinya Jumadi mendorong toeboeh Stella hingga poenggoengnya bersandar di tembok. Sekali lagi dia menyergap bibir Stella, sembari bertjioeman tangannya menempelkan kepala kemaloeannya ke bibir kemaloean Stella. Gesekan kepala kemaloean dgn bibir kemaloean itoe memboeat Stella merasa geli sehingga toeboehnya menggelinjang. Laloe pelan-pelan Jumadi menekan kemaloeannya ke liang senggama Stella.TJerpen Sex

“Sshhh…sakit, aawhhh…!!” rintih Stella ketika kemaloean Jumadi yg besar itoe menerobos kemaloeannya.
Stella meringis dan merintih menahan rasa sakit pada kemaloeannya, meskipoen soedah tak perawan tapi kemaloeannya masih sempit, lagipoela kemaloean para lelaki yg pernah kentjan dgnnya tak ada yg sebesar ini. Sementara Jumadi teroes beroesaha memasoekkan senjatanya sembari melengoeh-lengoeh. Setelah beberapa waktoe menarik dan mendorong akhirnya masoeklah seloeroeh kemaloean itoe ke kemaloeannya, walaoepoen nafsoe soedah di oeboen-oeboen, tjerpensex.tjom Jumadi masih berhati-hati agar korbannya tak menjerit dan soearanya terdengar keloear, maka itoe dia lebih memilih pelan-pelan daripada memakai sodokan maoetnya oentoek melakoekan penetrasi. Waktoe itoe airmata Stella meleleh lagi merasakan sakit pada kemaloeannya.

“Hoehh…masoek joega akhirnya, memeknya seret banget Non, Bapak soeka yg kaya gini” katanya dekat telinga Stella.

Sewaktoe kemoedian, Jumadi soedah menggoygkan pinggoelnya, moela-moela gerakannya perlahan, tapi makin lama ketjepatannya makin meningkat. Stella benar-benar tak koeasa menahan erangan setiap kali Jumadi kemaloean Jumadi menghoejam sembari berharap tak ada orang lewat yg mendengar soeara persenggamaan mereka. Waktoe itoe adalah hari Sabtoe, jam-jam seperti ini memang kegiatan koeliah sedikit sehingga yg parkir di basement itoe poen tak banyak, tapi tak menoetoep kemoengkinan kalaoe seseorang lewat sitoe dan mengetahoei yg terjadi di roeang ini. Gesekan demi gesekan yg timboel dari gesekan alat kelamin mereka menimboelkan rasa nikmat yg menjalari seloeroeh toeboeh Stella sehingga matanya membeliak-beliak dan moeloetnya mengap-mengap mengeloearkan rintihan. Jumadi laloe mengangkat paha kirinya sepinggang agar bisa mengeloesi paha dan bokong Stella sembari teroes menggenjot.

Menit demi menit berlaloe, Jumadi masih bersemangat menggenjot Stella. Sementara Stella sendiri soedah moelai kehilangan kendali diri, dia kini soedah tak terlihat sebagai seseorang yg sedang diperkosa lagi, melainkan nampak hanyoet menikmati oelah bajingan toea itoe. Kemoedian tanpa melepas kemaloeannya, dia mengangkat paha Stella yg satoenya dan digendongnya menoejoe koersi dimana dia mendaratkan bokongnya. Anehnya, tanpa disoeroeh, Stella mematjoe dan menggoygkan pinggoelnya pada pangkoean Jumadi karena kini boekan lagi pikiran dan perasaannya yg bekerja melainkan naloeri seksnya. Ketika memandang ke depan, dilihatnya paras toea gelap lelaki itoe sedang menatapnya dgn takjoeb, segaris senyoem terlihat pada bibirnya, senyoem kemenangan karena telah berhasil menakloekkan korbannya. Dgn posisi demikian, Jumadi dapat mengenyot boeah dada Stella sembari menikmati goygan pinggoelnya. Kedoea tangannya meraih sepasang goenoeng kembar itoe, moeloetnya laloe mentjioem dan mengisap poetingnya setjara bergantian.

Remasan dan gigitannya yg terkadang kasar menyebabkan Stella merintih kesakitan. Namoen dia merasakan sesoeatoe yg lain dari persenggamaan ini, lain dari yg dia dapat dgn lelaki lain yg pernah bertjinta dgnnya yg oemoemnya bersikap gentle, gaya bertjinta Jumadi yg barbar joestroe mentjiptakan sensasi yg khas baginya yg beloem pernah dia dapatkan sebeloemnya. Di ambang klimaks, tanpa sadar Stella memeloeki Jumadi dan dibalas dgn pagoetan di moeloetnya. Mereka berpagoetan sampai Stella mendesis panjang dgn toeboeh mengejang, tangannya mentjengkram erat-erat lengan kokoh Jumadi. Soenggoeh dahsyat orgasme pertama yg didapatnya, namoen ironisnya hal itoe boekan dia dapat dari kekasihnya melainkan dari seorang lelaki mesoem yg memanfaatkan sitoeasi tak mengoentoengkan ini. Setelah doea menitan toeboehnya kembali melemas dan bersandar dalam peloekan Jumadi.

Kemaloean Jumadi yg masih menantjap di kemaloeannya beloemlah terpoeaskan, maka setelah jeda beberapa menit dia bangkit sehingga kemaloean itoe terlepas dari tempatnya menantjap. Stella yg beloem poelih sepenoehnya disoeroehnya menoengging dgn tangan bertoempoe pada kepala koersi.

“Oohh…oedah dong Pak, saya soedah gak koeat, tolong !” Stella memelas dgn lirih
Mendengar itoe, Jumadi tjoema nyengir saja, dia merenggangkan kedoea paha Stella dan menempelkan kemaloeannya pada bibir kemaloeannya.
“OEoegghh…oohh !” desah Stella dgn mentjengkram sandaran koersi dgn koeat waktoe kemaloean itoe kembali melesak ke dalam kemaloeannya.

Tangannya memegang dan meremas bokongnya sembari menyodok-nyodokkan kemaloeannya, tjairan yg soedah membanjir dari kemaloean Stella menimboelkan boenyi berdetjak setiap kali kemaloean itoe menghoejam. Soeara desahan Stella memboeatnya semakin bernafsoe sehingga dia meraih boeah dada Stella dan meremasnya dgn gemas seolah ingin meloematkan toeboeh sintal itoe.

Limabelas menit lamanya Jumadi menyetoeboehinya dalam posisi demikian, seloeroeh bagian toeboeh Stella tak ada yg lepas dari jamahannya. Sekalipoen merasa pedih dan ngiloe oleh tjara Jumadi yg barbar, namoen Stella tak bisa menygkal dia joega merasakan nikmat yg soelit diloekiskan yg tak dia dapatkan dari patjarnya. Akhirnya, Jumadi menggeram dan merasakan sesoeatoe akan meledak dalam dirinya, kemaloeannya dia tekan lebih dalam ke dalam kemaloean Stella, serangannya joega makin gentjar sehingga Stella diboeatnya berkelejotan dan merintih. Kemoedian dia melepaskan kemaloeannya dan tjret…tjret…tjret, spermanya moentjrat membasahi bokong Stella. Beloem tjoekoep sampai sitoe, disoeroehnya Stella menjilati kemaloeannya hingga bersih, setelahnya baroelah dia merasa poeas dan memakai kembali tjelananya. Stella bersimpoeh di lantai dgn menyandarkan kepala dan lengannya pada koersi itoe, parasnya tampak lesoe berkeringat dan bekas air mata, dalam hatinya berketjamoek antara kepoeasan yg sensasional ini dan rasa bentji pada lelaki yg baroe saja memperkosanya.

Jumadi mendekatinya dan berjongkok, laloe berkata

“Nah sekarang rahasia Non aman, tapi Non joega haroes pastikan tjoema kita berdoea yg taoe yg terjadi baroesan kalaoe tak, foto-foto Non ini akan saya kirim ke sembarang orang ataoe moengkin akan terpajang di papan pengoeman, ngerti !”

Setelah Stella berpakaian kembali, dia menyoeroehnya pergi setelah memastikan keadaan sekitar sitoe aman. Dalam perjalanan poelangnya, Stella hampir saja menabrak mobil lain karena melamoen memikirkan kejadian baroesan yg memboeat dirinya serasa hina, namoen joega merasakan kepoeasan yg lain dari biasanya. Sementara itoe Jumadi menanti kesempatan oentoek memangsa korban berikoetnya.

Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Sex, Informasi Berita Malam, Cerita Semi, Cerita Selingkuh
Share this article :
+
Previous
Next Post »
 
Copyright © 2014 Cerita Malam - All Rights Reserved
Powered By CERITAMALAM